Phototoxicity

Penulis : Karimatarii

Apa itu?

Phototoxicity adalah reaksi kulit yang disebabkan oleh kombinasi kehadiran bersamaan sinar ultraviolet dan zat kimia Furanocourmarins yang bersifat phototoxic pada kulit.

Ada dua sumber sinar ultra violet: sinar matahari dan tanning bed.

Zat-zat kimia yang bersifat phototoxic pada umumnya berasal dari:

  • Buah lemon dan jeruk nipis
  • Essential oils
  • Tumbuhan dan makanan
  • Obat-obatan

Furanocoumarins (FC) yang menghasilkan Bergapten adalah unsur dalam citrus oil yang dianggap penyebab terjadinya reaksi phototoxicity.

Ada beberapa kasus ringan sampai berat yang pernah terjadi dan terekam mengenai dampak phototoxicity pada manusia. Salah satu kasus terberat yang pernah ada, adalah ketika seseorang mengoleskan essential oil bergamot ke tangan dan kakinya, lalu dia masuk dalam kapsul tanning bed. Kejadian ini menyebabkan wanita tersebut mengalami luka bakar yang serius sampai harus masuk rumah sakit.

Sejak tahun 1970, perusahaan kosmetik dan parfum sangat berhati-hati mengenai efek phototoxic ini dan memastikan produk mereka menggunakan zat tertentu pada level yang aman. “Ancaman” phototoxic menjadi nyata kembali setelah sekarang essential oil mengalami masa keemasan.

Tenggat Waktu

Reaksi phototoxicity ini bisa dianggap ‘tricky’ karena biasanya seseorang tidak menyadari bahwa sedang terjadi phototoxicity pada kulitnya. Biasanya tidak ada rasa sakit atau inflamasi yang langsung terjadi. Perlu sekitar beberapa jam setelah paparan barulah muncul gejala kulit terbakar dsb.

Phototoxicity masih dapat terjadi 12 – 18 jam setelah pemakaian essential oil.

Luka bakar bisa saja tidak muncul sampai 12 jam kemudian, dan akan terus memburuk 1-3 hari kedepan.

Dalam satu kasus, seorang anak usia 15 tahun mengoleskan Bergamot essential oil pada lehernya untuk membantu dia tidur malam. 12 jam kemudian dia bermain sepak bola selama kurang lebih sejam di luar rumah (padahal cuaca mendung). Malamnya si anak mendapati lehernya penuh luka luka lecet akibat terbakar.

Seperti apa bentuknya?

Tergantung tingkat keseriusannya, reaksi phototoxic bisa berupa adanya perubahan warna kulit tanpa terbakar, ada juga yang terbakar sedikit tapi tidak terjadi perubahan pigmen kulit, pada kasus lebih serius, muncul luka2 lecet (blisters) yang dapat meluas, dan dapat berupa luka bakar tingkat 3. Apabila luka bakar ini mencakup area tubuh yang cukup luas, mungkin saja seseorang harus menginap dirumah sakit. Setelah luka bakarnya sembuh, biasanya akan muncul noda pada kulit yang bisa bertahan sampai beberapa minggu atau bulan sebelum benar-benar menghilang.

Tidak semua essential oil dalam kategori citrus memiliki potensi phototoxic. Hanya essential oil yang didapat melalui proses cold-pressed / expressed yang memiliki potensi phototoxic (karena unsur adanya Bergapten). Citrus Essential Oil yang dihasilkan dari proses distilasi, tidak bersifat phototoxic karena FC tidak dapat ikut terdistilasi.
Beberapa essential oil yang terindikasi sering menghasilkan reaksi phototoxicity:

  • Bergamot (expressed)
  • Lime (expressed)
  • Bitter Orange (expressed)
  • Grapefruit (expressed)
  • Tangerine (expressed)

Beberapa essential oil yang dikategorikan sebagai tidak menyebabkan reaksi phototoxicity:

  • Grapefruit (distilled)
  • Lemon (distilled)
  • Lime (distilled)
  • Neroli
  • Sweet Orange
  • Petitgraine
  • Bergapten-free Bergamot (FCF – Furanocoumarins Free)

Faktor Resiko

Tingkat keparahan reaksi phototoxicity bergantung pada 5 hal:

  • Jumlah dan jenis essential oil yang dipakai
  • Cara pemakaiannya (leave-on product? Wash-off product?)
  • Berapa lama selang waktu sejak pemakaian
  • Intensitas dan lamanya paparan radiasi sinar UV
  • Jenis kulit

* resiko phototoxicity hampir tidak ada apabila essential oil digunakan topikal pada product yang dibilas kembali (bubble bath, sabun). Resiko lebih besar ada pada penggunaan produk yang “menempel” di kulit, semisal gel, lotion.

Cara pencegahan

  • Yang terbaik adalah hindari paparan sinar UV apabila menggunakan essential oil tersebut
  • Gunakan dalam takaran dilution yang aman: 4 drops essential oil dalam 30 ml carrier oil

Bisakah phototoxicity terjadi ketika essential oil dikonsumsi?

Mungkin terjadi karena molekul penyebab phototoxic bermigrasi ke kulit pada saat essential oil dikonsumsi. Namun seberapa tingkat keparahan atau berapa dosis aman untuk menghindari hal tersebut belum diteliti secara ilmiah.
Apa yang harus dilakukan apabila sudah terlanjur mengalami reaksi phototoxicity?

  • Hindari paparan matahari yang akan memperparah reaksi
  • Oleskan Aloe Vera (tanaman lidah buaya) untuk mengurangi inflamasi’
  • Gunakan oatmeal
  • Penggunaan essential oil lainnya untuk membantu meringankan gejala, masih dalam perdebatan